Kumpulan Puisi (1)


Setelah membaca post sebelumnya mengenai Puisi (Lama dan Baru), berikut ini saya bagikan beberapa karya puisi dari saya dan teman saya.

Penjara Waktu
(Karya : Muhammad Herdiansyah)

Waktu demi waktu berlalu
Sejak awal kita bertemu
Kupendam perasaanku terhadapmu
Agar dirimu tak tahu
Apa yang kurasa saat itu

Biarpun terasa sakit kurasa
Tetapi tak apa ...
Asalkan aku masih bisa
Menatapmu
Berbicara denganmu
Dan melihat senyum indahmu

Biarlah orang berkata apa
Mereka tidak tahu apa yang kurasa
Aku tidak peduli mereka berkata apa
Asal kau masih mau menetap disini
Di tempat yang spesial di tubuh ini
Biarpun aku tidak bisa menggapai

Sesungguhnya sudah berkali-kali ku mencoba
Tetapi tetap saja aku tidak bisa mencapainya
Mungkin aku masih kurang berusaha
Tetapi saat ini sudah ada dinding besar memisahkan kita
Yang kurasa tidak mungkin kubisa menerjangnya

Aku sangat berterima kasih kepadamu
Walaupun kamu tidak tahu
Tetapi aku senang punya rasa kepadamu
Walaupun sepertinya tidak denganmu
Tetapi tetap saja hari yang sudah kulalui bersamamu
Akan selalu terkenang di diriku
Sebagai pelajaran tentang pahitnya dunia itu

Sekali lagi kuucap terima kasih sudah mengisi hari bersama
Dengan itu aku sudah bisa menatap kedepan sana
Biarpun tidak ada kamu
Yang kuharap ada di sampingku
Melewati hari-hari indah denganku

~

Cinta
(Karya : Louis Rizki Partogi)

Cintaku begitu indah
Disaatku bisa bersamamu
Cintaku begitu indah
Disaatku bisa memelukmu

Cintaku begitu indah
Disaatku bisa merasakanmu
Apakah dayaku yang begitu lemah ini
Yang tak bisa melakukan apa-apa

Tetapi engkau selalu menyemangatiku
Disaat kapanpun kita berada
Kaulah cintaku yang kusayangi
Sampai selama-lamanya… 

~

Jatuh Cinta di Jakarta
(Karya : Rezy Junio Bernessa)

Akhirnya malam tiba juga
Menggantikan senja yang lelah
Mengisi warna Ibu kota
Oh inilah Jakarta

Klakson kanan kiri bersautan
Di temani asap kopaja
Menyaksikan lampu kota yang bersahaja

Melihat mereka yang tertawa
Diselimuti kesenangan yang fana
Melupakan segala masalah ibu kota

Mendegar elegi patah hati
Berharap kau disisi
Mengulang semua memori
Namun sayang kau telah pergi

Aku tertegun sendiri di sini
Menunggu malam berganti hari
Berharap kau kan kembali
Walau takkan terjadi
Jika ingin menggunakann atau mengcopy, sertakanlah nama sang pembuat karya dan blog sastra-diary.blogspot.com

=> Gunakanlah selalu bahasa yang sopan
=> Dilarang Spam
=> Dilarang meninggalkan link aktif
=> Usahakan tidak Anonymous
=> Sebarkan Jika Suka :)