Gemerlap Dunia


Gemerlap cahaya bintang di malam hari begitu menyilaukan malam ini, hingga membuatku tak bisa bangkit untuk melakukan segala aktivitas. Ingin rasanya duduk diam sambil memandangi langit saat ini, namun tak bisa kulakukan karena segala macam tuntutan yang ada. Bahkan untuk mendapatkan kesempatan menatap langitpun terasa sangat sulit dan berat.

Semua hal yang ada di sekitar entah mengapa semua terasa menjadi beban, semua hal yang tidak disukai pun harus dilakukan, bahkan untuk hal yang kubenci pun tidak diberikan kesempatan untuk menjauhinya. Semua harus dilakukan walaupun tidak tahu tujuan sebenarnya segala kegiatan ini. Hanya karena tuntutan dan kewajiban makanya kulakukan walaupun berat terasa.

Semua bagaikan robot, hanya mengikuti alur dan tidak lagi mempedulikan sebuah mimpi. Hanya gengsi yang penting, dan kata-kata orang selalu dijadikan pedoman. Lelah rasanya hidup di dunia yang seperti itu, andaikan saja ada sebuah dunia lain yang berbeda. Setiap hari selalu hanya mengerjakan hal yang diinginkan tanpa ada sebuah beban dan kewajiban, hanya perasaan senang yang diketahui tanpa tahu apa itu sebuah kemarahan, kekecewaan, dan kesedihan. Dunia dimana bebas untuk bermimpi, dan tidak akan diremehkan karena mimpinya yang mustahil.

Memang apa salahnya jika bermimpi ? Bukankah segalanya berawal dari mimpi ? Kereta, Pesawat bahkan pergi keluar angkasa tadinya juga merupakan mimpi bukan ? Namun kenapa aku yang selalu bermimpi, selalu diremehkan dianggap spele. Kurasa aku sudah muak dengan dunia ini, tidak ada yang namanya kesenangan, semua hanyalah ilusi sementara.

Hanya dia kurasa yang membuatku bisa melupakan semua perasaan itu. Hanya dia yang mampu membuatku merasakan bagaimana indahnya dunia ini. Hanya dia yang bisa membuatku mengerti akan berbagai hal. Dia selalu ada, selalu bersamaku, dan selalu mendukung apapun yang kuinginkan. Mungkin itulah yang kuharapkan di dalam lubuk hati ini, tetapi pada kenyataannya itu hanyalah sebuah fatamorgana di dalam pikiranku, bahkan dia sangatlah tidak perduli dengan diriku ini, hanya memanfaatkanku. Namun biarlah seperti itu, walaupun tersakiti namun setidaknya dengan begitu hidupku ini menjadi lebih berwarna, walaupun dikhianati.
Jika ingin menggunakann atau mengcopy, sertakanlah nama sang pembuat karya dan blog sastra-diary.blogspot.com

=> Gunakanlah selalu bahasa yang sopan
=> Dilarang Spam
=> Dilarang meninggalkan link aktif
=> Usahakan tidak Anonymous
=> Sebarkan Jika Suka :)